Welcome (: Dwi Wahyu Febrianto

Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, ...

Download software gratis disini

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. ...

Chatting Sepuasnya disini

Here's an mp3 file that was uploaded as an attachment: Juan Manuel Fangio by Yue And here's a link to an external mp3 file: Acclimate by General Fuzz Both are CC licensed. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, ...

Ada Tips and Trik Blogger Disini

Some block quote tests: Here's a one line quote. This part isn't quoted. Here's a much longer quote: Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In dapibus. In pretium pede. Donec molestie facilisis ante. Ut a turpis ut ipsum pellentesque tincidunt. Morbi blandit sapien in mauris. Nulla lectus lorem, varius aliquet, ...

Ada ilmu Sastra dan Science disini

I'm just a lowly contributor. My posts must be approved by the editor.Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. Maecenas at ...

Posted by Unknown - - 0 komentar

Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul "Personality for Parents: Tipe Kepribadian Anak Anda..!". Kali ini adalah penjabaran dari 4 tipe kepribadian pada anak. Berikut penjelasan lengkapnya.

INDONESIA JENIUS - IndonesiaJenius.com - Training  Aktivasi Otak Tengah Terbaik di IndonesiaSANGUINIS POPULER :
(YANG EKSTROVERT, YANG TUKANG BICARA, YANG OPTIMIS)

Kebutuhan Emosional :
Perhatian, Dukungan, Kasih Sayang, Penerimaan, Kehadiran Orang-orang serta Kegiatan.
Yang Dihindari :
Tugas-tugas yang Membosankan, Rutinitas, Kritik, Detil, Sasaran yang Tinggi-tinggi.

KEKUATAN KELEMAHAN
MASA BAYI
Bermata Besar dan Cemerlang Menjerit-jerit Minta Perhatian
Ingin Tahu Tahu Bahwa Ia Manis
Senang Berceloteh Suka Ikut Campur
Ingin Ditemani Menangis Kalau Tak Ada yang Mengangkatnya
Suka Pamer Menangis Kalau Letih
Tanggap
MASA KANAK-KANAK
Berani & Antusias Tidak Ada Tindak Lanjutnya
Polos Tidak Terarur
Invenrif & Imajinatif Mudah Dialihkan Perhatiannya
Periang Cepat Bosan
Antusias Pasang Surut Secara Emosional
Suka Bersenang-senang Ingin Dapat Pujian
Terus Berceloteh Suka Berbohong
Cepat Pulih Pelupa
Terbangkit Energinya Karena Orang Lain
MASA REMAJA
Pemandu Sorak Penipu
Menyenangkan Orang Lain Kreatif Mencari Alasan
Berani Mudah Diajak Menyimpang
Bergabung dengan Klub-klub Gila Perhatian
Populer Membutuhkan Dukungan Sesama
Menjadi Pusat Pesta (Perhatian) Artis Penipu
Kreatif Tidak Mau Belajar
Ingin Menyenangkan Tidak Matang
Sungkan Suka Bergosip

KOLERIS KUAT :
(EKSTROVERT, PEMIMPIN, OPTIMIS)


Kebutuhan Emosional :
Penghargaan Atas Segala Prestasi, Peluang Kepemimpinan, Partisipasi dalam Keputusan - Keputusan Keluarg, Sesuatu untuk Diatur (kamar sendiri, garasi, halaman belakang, hewan piaraan).
Yang Dihindari :
Istirahat, Kebosanan, Main Permainan yang tidak Mungkin Dimenangkannya.

KEKUATAN KELEMAHAN
MASA BAYI
Bermata Besar dan Cemerlang Berkemauan Keras
Suka Berpetualang
Menuntut
Enerjik Berisik
Supel Suka Melempar Benda-benda
Cepat Berkembang
Tidak Mengantuk
Berbakat Jadi Pemimpin

MASA KANAK-KANAK
Berani & Antusias Manipulatif
Pekerja yang Produktif
Temperamen Berubah-ubah
Melihat Sasarannya
Terus Jalan
Cepat Bergerak
Bersikeras
Mencukupkan Diri
Suka Menguji
Kompetitif Suka Berdebat
Asertif Keras Kepala
Dapat Dipercaya

MASA REMAJA
Agresif Terlalu "Nge-boss"
Kompeten Suka Mengatur Orang Tua
Pandai Mengorganisasikan
Sok Tahu
Jadi Pemimpin
Menghina
Pemecah Masalah
Tidak Populer
Percaya Diri
Bisa Jadi Pemimpin
Sempurna Dalam Keadaan Darurat
Tidak Mau Bertobat
Berpotensi Besar

Bertanggung Jawab

MELANKOLIS SEMPURNA :
(INTROVERT, PEMIKIR, PESIMIS)


Kebutuhan Emosional :
Kepekaan Terhadap Hasrat-hasrat Terdalam, Kepuasan dari Kualitas Prestasi, Ruang Sendiri, Ketenteraman dan Stabilitas, Keterpisahan dari Saudara-saudara yang ribut, Dukungan dari Orang Tua.
Yang Dihindari :
Keributan, Kebisingan, Urusan-Urusan Sepele, Diolok.

KEKUATAN KELEMAHAN
MASA BAYI
Serius Curigaan / Berjaga-jaga
Pendiam Pemalu / Tertutup
Suka Jadwal
Suka Sedih
Menganalisa Orang Lain
Mudah Menangis
Senang Sendirian
Bergantung
MASA KANAK-KANAK
Berpikir Mendalam
Pemurung
Bertalenta Perengek
Musikal Sadar Diri
Berfantasi Terlalu Peka
Sahabat Sejati
Mendengar yang Negatif
Perfeksionis Menghindari Kritik
Serius Melihat Masalah
Bertanggung Jawab
Tidak Mau Berkomunikasi
MASA REMAJA
Berpikir Mendalam
Depresi & Menarik Diri
Murid yang Baik
Rendah Diri
Kreatif - Suka Riset
Tidak Fleksibel
Terorganisasikan & Bertujuan
Curigaan Terhadap Orang
Standarnya Tinggi
Kritis
Sadar Diri & Tepat Waktu
Sikap Negatif
Rapi & Teratur
Citra Diri Buruk
Peka Terhadap Orang Lain
Menuntut Balas
Bersemangat Baik
Hidup Lewat Teman-teman
Hemat
Butuh Dukungan

PHLEGMATIS DAMAI :
(INTROVERT, PENGIKUT, PESIMIS)


Kebutuhan Emosional :
Kedamaian dan Relaksasi, Perhatian, Pujian, Harga Diri, Motivasi Penuh Kasih.
Yang Dihindari :
Konflik, Konfrontasi, Inisiatif, Keputusan-Keputusan, Kerja Ekstra, Tanggung-Jawab, Ketegangan, Pertengkaran.

KEKUATAN KELEMAHAN
MASA BAYI
Serius Berjaga-jaga
Santai Tidak Tanggap
Tidak Menuntut
Lamban
Senang Pemalu
Mudah Menyesuaikan Diri
Cuek
Suka Tidur Siang

MASA KANAK-KANAK
Mengamati yang Lain
Egois
Mudah Dihibur
Suka Menggoda
Tidak Banyak Masalah
Menghindari Kerja
Dapat Diandalkan
Penakut
Layak Dikasihi
Diam-diam Keras Kepala
Mudah Setuju
Pemalas
MASA REMAJA
Kepribadian Menyenangkan
Diam-diam Keras Kepala
Banyak Akal
Sulit Mengambil Keputusan
Pendengar yang Baik
Tidak Antusias
Menengahi Masalah
Terlalu Kompromis
Menyembunyikan Emosi
Tak Termotivasi
Memimpin Kalau Terpaksa
Sinis
Sikap Santai
Tidak Mau Melibatkan Diri

Suka Menunda-nunda

Sekarang, ingatkah Anda akan keluarga yang saya jumpai di sebuah restoran hotel diawal tulisan ini? Dimana anaknya penuh vitalitas, Ibunya pencemas, Ayahnya kurang minat, dan kakek neneknya kebingungan? Saya mau tidak mau bertanya-tanya, alangkah bedanya ceritanya kalau saja mereka itu saling memahami kepribadian masing-masing.

Sang anak jelas-jelas berkepribadian Koleris, yang senang mengatur semua orang dan mengamati mereka ketakutan. Ia bertingkah karena ia tahu bahwa tak seorangpun akan menghentikannya. Ia menguji batas-batasnya dan ternyata batas-batasnya itu sangat lebar.

Ibunya, yang dulunya “anak baik”, tidak tahu apa yang harus diperbuatnya terhadap anak yang tampak “anak nakal” itu. Ayahnya, yang jelas-jelas berkepribadian Phlegmatis, merasa terhina dan berusah menyembunyikan diri dibalik menu hidangan, sementara kakek-neneknya ingin menjelaskan bahwa mereka sih tak pernah memiliki anak seperti itu (kan mereka “orang tua yang baik”! alias kakek-nenek dengan kepribadian melankolis).

Singkat cerita, ketika melewati keluarga kacau ini menuju meja buffet, sang anak menengadah dan mengucapkan “hai” kepada saya. Sayapun berhenti dan mengatakan betapa manisnya dia. Ketika itulah sang Ibu menengadah dan menawarkan, “Ambil deh kalau mau!” respon saya bahwa saya sih mau memiliki anak seperti itu membuat Ibunya bingung namun membuat anaknya tersenyum lebar. Akhirnya, ada juga yang menghargai anaknya!

Ketika saya jelaskan kepada Ibunya yang kebingungan itu bahwa saya menangani pelatihan tentang anak-anak, iapun memberondong saya dengan pertanyaan-pertanyaan. Bahkan sang Ayahpun meletakkan menunya untuk mendengarkan percakapan kami! Saya jelaskan kepada keluarga ini sedikit tentang karakter Anak, terutama akalnya yang berwatak Koleris.

Disaat saya menjelaskan pada Ibu anak tersebut, Pak Andri Ariestianto yang dari tadi sudah ditunggu rame-rame untuk sarapan pagi datang sambil mengucapkan “maaf saya terlambat !.”. Iseng-iseng saya tanyakan langsung kepada beliaunya. “menurut bapak, anak yang manis ini besarnya jadi apa ya..?” Dengan spontan Pak Andri melihat anak kecil tersebut sambil mengucapkan “anak ini bisa jadi pemimpin hebat jika dia besar nanti, jika diarahkan dengan benar”. Wow... jawaban sekilas yang membuat Ayah dan Ibunya anak tersebut tercengang.

Memang saya sadari bersama teman-teman dari dulu, bahwa Pak Andri mampu membaca karakter orang dalam waktu cepat sekalipun itu anak balita (kayak alat scan). Jelas-jelas beliau menyebutkan “pemimpin hebat” yang menandakan bahwa anak kecil tersebut berwatak Koleris, tepat seperti dugaan kita semua.
Selang beberapa lama kemudian setelah kami berbincang cukup lama dengan keluarga tersebut, mereka semua berpamitan. Ketika keluarga itu pergi, sang anak melambaikan selamat tinggal kepada saya dan teman-teman, sang Ibunya memberikan pandangan terima kasih dan penuh harap kepada kita.

Begitu Anda mulai memahami diri sendiri, pasangan Anda, dan anak-anak Anda, Anda akan belajar bagaimana caranya bekerja bersama-sama dengan hikmat dan pengetahuan. Betapa bersyukurnya kita seharusnya bahwa begitu kita cukup peduli untuk memahami apa yang membuat orang lain seperti itu, kita bisa bergaul dengan boleh dikata siapapun!.

Jadi ingat kata-kata Pak Andri Ariestianto, beliau pernah mengatakan bahwa : “kita sebagai orang tua yang baik, menurut ilmu personality ada 3 phase yang harus kita lewati dan lakukan, itupun belum tentu menjamin tentang masa depan anak, namun alangkah baiknya kita mengetahuinya dan mencoba untuk menerapkannya, dari pada kita merasa diri kita sudah benar atau bingung dalam membimbing anak”. Ketiga phase itu adalah sbb :

  1. Usia anak 0-5 adalah saat dimana anak kita perlakukan sebagai raja, dia punya aturan atau keinginan yang harus kita penuhi selagi kita mampu dan itu baik buat anak.
  2. Usia 6-11 tahun adalah saat dimana anak kita perlakukan sebagai anak, adalah masa kita mengajarkan pada dia semua aturan kita, dan memberi arahan yang benar buat dia.
  3. Usia 12 dst adalah saat dimana anak kita perlakukan sebagai teman, kita selalu ada buat dia saat senang atau susah, kita hanya akan mengingatkan disaat dia salah.

Ada juga pendapat yang bilang anak adalah kertas putih, menjadi apa dia nanti adalah tergantung kita yang mengisi kertas putih itu.

Leave a Reply