Sastra dan Science

Jakarta - "Sejak gugurnya Letnan Kolonel Isdiman, Panglima Besar Jendral Soedirman merasa kehilangan perwira terbaik dan ia langsung turun ke lapangan untuk memimpin pertempuran. Hingga terjadilah Palagan (Pertempuran) Ambarawa melawan sekutu dengan pasukan dan senjata yang jauh lebih kuat".

Itulah secuil kisah pertempuran Ambarawa yang bersejarah tersebut. Peringatan pertempuran Ambarawa sendiri dikenang setiap tanggal 15 Desember. Memang tanggal peringatan ini tak setenar 10 November (Hari Pahlawan), namun peristiwa Ambarawa tak bisa dilupakan begitu saja. Mengingat, pertempuran sengit ini merupakan upaya mengusir penjajah yang memiliki kekuatan yang jauh lebih besar.

Sekelompok anak muda dari ITS pun coba mengenang peristiwa bersejarah itu dengan membuat game. Palagan Ambarawa -- demikian nama game yang diklaim akan membawa pemain untuk memerankan salah satu pejuang dalam Pertempuran (Palagan) Ambarawa.

Misi-misi yang harus diselesaikan pun dikatakan sesuai dengan kronologi sejarah Palagan Ambarawa, yaitu:
1. Pertempuran Magelang
2. Insiden Desa Jambu
3. Serangan Benteng Ambarawa
4. Pertempuran Ambarawa

Di dalam game bergenre first person shooter (FPS) ini, suasana pertempuran berada di desa-desa dan di dalam benteng. Narasi teks dan video yang berhubungan dengan kronologis sejarah juga disisipkan di dalam game untuk menambah nilai historis serta menggugah patriotisme.

Game yang dikembangkan oleh tim gabungan dari mahasiswa Sistem Informasi dan Teknik Informatika ITS serta pembimbing dari Teknik Informatika ITS ini memakan waktu pengerjaan sekitar 2 bulan.

"Kami berencana akan mempublikasikan game ini secara umum di website gameedukasi.com. Harapan kami, melalui game ini bisa menanamkan edukasi serta menumbuhkan rasa patriotisme," tukas pembuatnya Senin (20/12/2010).

Tertarik untuk memainkannya? Jangan khawatir, game ini membutuhkan spesifikasi komputer yang tidak terlalu tinggi. Seperti OS Windows 2000, XP, Vista, 7 dengan update DirectX terbaru. CPU minimalPentium III 1 Ghz, 512 MB RAM, hard disk 400 Mb, serta Graphics card DirectX x9.0c compatible with 64 Mb memori

Senin, 20/12/2010 17:09 WIB


Jakarta - Google TV yang sedianya digembar-gemborkan segera meluncur tahun ini harus mengalami penundaan. Karena hal ini, Google juga meminta kepada para produsen TV yang menjadi partnernya agar jangan dulu mengumumkan produk TV Google mereka. Ada apa gerangan?

Rupanya, seperti dilansir Wall Street Journal dan dikutip detikINET, Senin (20/12/2010), penundaan ini harus dilakukan lantaran Google merasa masih harus meningkatkan kemampuan software Google TV sebelum produk TV berbasis layanan Google TV menginvasi pasar.

Kendati demikian, Samsung sebagai salah satu partner Google dalam hal ini tetap akan meluncurkan TV web berbasis layanan Google TV sesuai jadwal, yakni pada ajang Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, Amerika Serikat, awal bulan depan.

Google sendiri belum secara resmi mengomentari alasan penundaan ini. Gina Weakley selaku juru bicara Google hanya menegaskan soal tujuan jangka panjang mereka berkaitan dengan layanan Google TV.

"Tujuan jangka panjang kami adalah berkolaborasi dengan komunitas produsen elektronik yang luas guna membantu mendorong TV generasi terbaru. Kami berharap dapat bekerja dengan mitra lain untuk menghadirkan lebih banyak perangkat baru ke pasaran di tahun-tahun mendatang," terangnya.

TV berbasis Google TV memungkinkan para penontonnya bisa berselancar di internet menggunakan TV. Beberapa perangkat dengan kemampuan ini sebenarnya sudah hadir beberapa bulan silam, contohnya seperti yang diperkenalkan Sony dan Logitech.

Sementara itu, partner Google lainnya seperti Toshiba, LG, dan Sharp menuruti anjuran Google untuk turut menunda peluncuran Google TV mereka. Padahal sejatinya, sama seperti Samsung, mereka berencana menampilkan produk tersebut di ajang CES.

"Kami mengerti pertimbangan Google soal roadmap produk di masa depan, dan kami yakin keputusan ini akan menghadirkan produk yang baik dalam kerangka waktu yang tepat," kata Jeff Barney selaku Vice President Digital Product Division Toshiba.