Hanya satu orang yang mendapatkan predikat keduanya, yaitu Enrico Fermi. Ahli dalam fisika teori dan juga fisika eksperimen. Oleh karenanya ia meraih nobel fisika terbanyak, dengan nama unsur ke 100. Selain itu, Fermi dinobatkan pada sebuah laboratorium fisika terkenal di Chicago, Amerika Serikat, Fermilab (Fermi National Accelerator Laboratory).
Berbagai penghargaan telah ia terima baik itu dalam bidang energi, atom, molekul, nuklir, dan partikel, dengan penghargaan The Enrico Fermi Award. Enrico sendiri memiliki latar belakang keluarga yang cukup pandai.
Fermi lahir pada tanggal 29 September 1901 di Roma, Italia dari pasangan Ida de Gattis dengan Alberto Fermi, seorang karyawan di departemen komunikasi Italia. Sejak kecil, Fermi dan kakaknya mempunyai keinginan untuk membuat sebuah motor listrik dan menggambar desain mesin pesawat layaknya seorang yang profesional.
Pada tahun 1930-an, pemikiran Fermi telah terbuka untuk menyelidiki struktur atom, dengan cara menembakkan suatu partikel netral ke inti atom. Dengan penemuannya tersebut ia mendapatkan sebuah Nobel Fisika pada tahun 1938
Di Amerika, Fermi melanjutkan penelitian dengan neutronnya tersebut (partikel netral) untuk membuat bom atom. Oleh karenanya ia tergabung dengan Manhattan Project. Dengan eksperimen fisikanya tersebut, Fermi menemukan sebuah teori yang dinamakan reaksi berantai.
Reaksi berantai ini ternyata dapat menghentikan fisi dari nuklir. Oleh karena itu, manusia akan terselamatkan dari dunia ancaman bom nuklir.
-
-
0
komentar
Cukup fenomenal memang, jika seseorang ahli dalam dua hal yang berbeda dalam ilmu fisika. Pada umumnya, manusia cukup ahli dalam teori namun belum tentu pada prakteknya. Sebaliknya pun demikian, ahli dalam praktek tetapi tidak dapat beragumen memberikan penjelasan (teori) yang kuat.